CeritaDongeng Cinderella dalam Bahasa Indonesia. Ibu Cinderella dan Kakak-kakaknya pergi dengan perhiasan yang mewah. Sedangkan Cinderella masuk kee dalam kamar, ia sangat sedih dan berkata. '' Aku sangat ingin pergi. Seandainya aku bisa pergi ke pesta dansa dan dapat bertemu dengan Pangeran. Tetapi aku juga tidak dapat pergi dengan
Tekswarahan (wawaghahan) artinya yaitu cerita berirama atau bisa juga diartikan sebagai sebagai suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan (melalui mulut). Umumnya teks warahan ini berisi cerita rakyat turun-temurun tentang para tokoh-tokoh yang mempunyai peran strategis di masa lampung, mempunyai beragam karakter baik itu sebagai peran antagonis (jahat) dan baik (protagonis).
a Paradinei/Paghadini. Paradinei/paghadini adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat. Paradinei/paghadini diucapkan jurubicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang maupun yang didatangi. Secara umum, isi paradinei/paghadini berupa tanya jawab tentang
Demikiansedikit contoh percakapan dalam bahasa lampung. Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak lagi. Contoh Teks Berita Dalam Bahasa Lampung Terkait Teks Demikianlah contoh perkenalan dalam bahasa lampung, dalam edisi belajar bahasa lampung kali ini.(tim/kl) baca juga: Contoh berita dalam bahasa lampung.
40Kosa Kata Bahasa Kupang Beserta Artinya. Bahasa Kupang merupakan bahasa yang menarik masyarakat untuk mempelajarinya. Bagaimana tidak, bahasa Kupang sendiri sangat berbeda dengan penekanan "e" dalam bahasa Indonesia. Orang Kupang sendiri tentunya memiliki slogan "Bae Sonde Bae Kota Kupang Lebe Bae" yang artinya Bae itu Baik, Sonde
KisahWeb- Sebuah karangan atau contoh cerita liburan dalam bahasa Lampung beserta artinya bisa mejadi bahan pelajaran bagi siswa-siswa yang memerlukan referensi. Cerita liburan adalah karangan fiksi dan non fiksi, tergantung dari penulisnya. Untuk yang kami buat ini adalah karangan fiksi.
. Kami memiliki cukup banyak cerita rakyat Lampung yang sering diceritakan di Masyarakat. Dari berbagai cerita rakyat Indonesia dari Lampung, kami paling suka kisah Aminah yang cerdik. Saya yakin banyak dari adik-adik yang suka cerita rakyat dari Lampung ini. Cerita rakyat nusantara ini mengisahkan seorang gadis yang cerdik yang bisa mengatasi masalah disaat kesulitan. Selain Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang cerdik tersebut kami juga akan menceritakan sebuah fabel yang memiliki pesan moral yang baik. Selamat membaca. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Aminah sedang mencuci di sungai. Kali ini ia sendirian, tidak bersama teman-temannya. Aminah adalah gadis yang cantik dan pintar. La tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah desa di dekat Sungai Tulang Bawang, Lampung. Saat mencuci, Aminah tak sadar bahwa ada sepasang mata dalam sungai yang sedang mengawasinya. Ya, itu adalah mata Buaya Perompak, buaya Penunggu Sungai Tulang Bawang. Keganasan Buaya Perompak sudah terkenal. Banyak manusia yang hilang begitu saja saat mencuci di sungai itu. Namun Aminah tidak takut, ia tetap mencuci sambil bersenandung kecil. Tiba-tiba, byuurrrrrrr… muncullah Buaya Perompak dari dalam sungai. Aminah sangat terkejut. Ia tak mengira bahwa Buaya Perompak berwajah begitu mengerikan. Badannya sungguh besar, giginya runcing dan tajam. Aminah pingsan seketika. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik dari Lampung “Di mana aku? Ibu… Ibu..” panggil Aminah lemah. Aminah berusaha bangkit dari tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara “Ah… rupanya kau sudah sadar.” Aminah menoleh. Ternyata Buaya Perompak yang mengajaknya bicara. Meski ketakutan, Aminah berusaha tenang. Aminah yakin, jika ia tak melawan, buaya itu pasti tak akan membunuhnya. “Kau sekarang berada di gua kediamanku. Gua ini Ietaknya jauh di dasar sungai. Tak ada seorang pun yang bisa menolongmu,” kata Buaya Perompak. “Apa yang kau inginkan dariku? Mengapa kau tak membunuh dan memakanku saja?” tanya Aminah. “Ha… ha… ha… kau terlalu cantik untuk kumakan. Aku ingin menjadikanmu istri. Kau bersedia, bukan? Lihat perhiasan emas berlian di ujung sana. Aku akan memberikan semuanya padamu jika kau bersedia,” jawab Buaya Perompak. Aminah heran, dari mana asal semua perhiasan itu? Ia lalu berpikir keras. “Jika aku menolak, pasti aku akan dibunuhnya. Lebih baik kuterima saja Iamarannya, sambil mencari akal bagaimana keluar dari gua ini.” Aminah lalu menyetujui permintaan buaya itu. Mereka pun menikah dan menjadi suami-istri. Buaya itu benar-benar memanjakan Aminah. Ia memberi banyak perhiasan yang indah-indah pada istrinya. Ia juga menyediakan aneka makanan yang lezat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Aminah merasa bosan. Ia merasa sudah saatnya keluar dari gua itu dan kembali pada orang tuanya. Pelan- pelan, Aminah berusaha mengorek keterangan dari Buaya Perompak. “Dari mana kau mendapatkan semua perhiasan ini, Suamiku?” tanya Aminah suatu hari. Sambil bertanya, ia berpura-pura mengagumi sebuah kalung mutiara yang cantik. “Itu adalah hasil dari merampok orang-orang kaya. Sebenarnya aku adalah seekor buaya jadi-jadian. Namaku Somad, aku dulu adalah seorang perompak yang termahsyur. Namun kemudian aku dikutuk karena perbuatan jahatku. Jadilah wujudku seperti sekarang,” jawab Buaya Perompak panjang lebar. Aminah mengangguk-angguk tanda mengerti. “Pantas saja kau bicara seperti manusia. Lalu dari mana kau mendapatkan semua makanan ini? Tiap hari kau memberiku makanan yang lezat.” tanya Aminah lagi. “Itu mudah saja. Setiap bulan purnama, aku akan berubah wujud kembali menjadi manusia. Pada saat itu aku akan menjual sedikit perhiasan-perhiasan untuk ditukarkan dengan bahan makanan,” jelasnya. “Oh begitu.” jawab Aminah sambil mengangguk-angguk. “Apa orang-orang tidak curiga jika secara tiba-tiba kau keluar dari sungai ini?” tanya Aminah memancing. Buaya Perompak tak sadar kalau Aminah sedang berusaha mengorek keterangan darinya. “Ha… ha… tentu saja aku tak sebodoh itu. Aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu langsung terhubung dengan desa yang kutuju,” kata buaya itu. Aminah mengingat semua perkataan suaminya dengan baik. Sekarang ia tahu cara untuk melarikan diri. Ia akan menunggu sampai buaya itu lengah, lalu ia akan Ian melalui terowongan itu. Saat yang ditunggu pun tiba. Suatu siang, Buaya Perompak tidur dengan pulasnya. Ia bahkan lupa menutup gua, sehingga Aminah dapat keluar dengan mudah. Aminah berjingkat- jingkat keluar menuju ke balik gua itu. “Ah, ternyata ini terowongannya,” kata Aminah dalam hati. Ia lalu menoleh ke belakang, memastikan bahwa Buaya Perompak tidak mengikutinya. Setelah memastikan semuanya aman, Aminah lalu masuk ke terowongan itu dan berjalan dengan cepat. Sesekali ia tersandung batu, karena keadaaan dalam terowongan itu gelap gulita. Kemudian, Aminah melihat seberkas cahaya. “Syukurlah, sebentar lagi aku akan sampai,” kata Aminah sambil mempercepat langkahnya. Aminah sampai juga di ujung terowongan itu. Buaya Perompak benar, ternyata ujung terowongan ini adalah sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Aminah amat senang, akhirnya ia bebas. Ia menyusuri desa itu dan bertanya jalan tercepat menuju desa tempat tinggalnya. Setelah mendapatkan petunjuk dari beberapa orang, Aminah pun bergegas pulang ke desanya, ke rumah orangtuanya. Ayah dan ibunya menyambutnya dengan gembira. Mereka tak menyangka kalau Aminah masih hidup. “Kami kira kau sudah mati dimakan Buaya Perompak, Nak,” kata ibunya sambil memeluk Aminah erat-erat. Aminah tersenyum dan menceritakan pengalamannya. Berkat kecerdikannya, Aminah lolos dari sekapan Buaya Perompak. Berkat kecerdikannya pula, semua penduduk desa mengetahui rahasia Buaya Perompak. Sejak saat itu, penduduk desa menjadi lebih berhati-hati bila mencuci di Sungai Tulang Bawang. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik untukmu adalah jangan mudah panik saat menghadapi masalah. Gunakan akal dan pikiranmu, pasti ada jalan keluarnya. Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon Seekor tawon keluar dari sarangnya untuk mencari sebuah kebun penuh dengan bunga, sang tawon bersarang di hutan dan ketika para tawon mencari makanan mereka harus melewati hutan dan mencari kebun yang penuh dengan bunga, sang tawon terbang menyusuri hutan dan ditengah perjalanan sang tawon melihat seekor kumbang macan sedang diam di atas sebuah dahan kering, sang tawon menghampiri kumbang macan itu dan bertanya kepadanya “selamat siang tuan kumbang macan yang gagah perkasa maaf aku mengganggu mu, aku tawon yang bersarang di hutan ini dan aku dalam perjalanan untuk menari sebuah kebun yang dipenuhi oleh bunga untuk kami ambil sarinya, apa kau pernah melihat kebun itu?” sang kumbang macan menjawab “tuan tawon tidak usah memujiku seperti itu, selama aku terbang aku sama sekali tidak pernah melihat bunga di luar hutan ini tapi aku pernah mendengar kabar dari beberapa ekor lebah madu pekerja bahwa diluar hutan ke arah utara ada sebuah tempat yang dipenuhi oleh berbagai macam bunga, namun jarak dari hutan ini sangatlah jauh, kau harus melewati berbagai macam rintangan yang sangat sulit. Jika kau ingin pergi kesana aku juga akan pergi kesana karena disana kudengar dari para lebah para kumbang macan berkumpul disana.” jelas sang kumbang. Sang tawon setuju untuk pergi bersama dan berkata kepada sang kumbang “ya aku sangat ingin pergi kesana bersamamu, meskipun rintangan menghadang jika kita bekerjasama layaknya teman baik mungkin kita bisa mengatasinya.” setelah mereka berbincang kini mereka pergi ke arah utara menuju tempat itu, awalnya perjalanan mereka biasa saja tidak ada satupun dari mereka menghadapi bahaya. Namun ketika sang kumbang macan beristirahat di sebuah dahan karena lelah tiba-tiba seekor bunglon datang menghampiri ketika sang bunglon akan memakan sang kumbang sang tawon langsung menyengatnya beberapa kali hingga sang kumbang selamat dari ancaman. Setelah kejadian itu mereka melanjutkan perjalanan dan ditengah perjalanan sang tawon lengah, dia terjerat di sebuah sarang laba-laba, sang tawon berontak melepaskan dirinya dari jaring laba laba yang lengket ketika itu seekor laba-laba mendekatinya, sang kumbang yang melihat hal itu langsung menubruknya dengan kedua tanduknya sambil terbang, sarang laba-laba itu rusak dan sang tawon selamat meskipun sang kumbang terjerat oleh jaring-jaring yang putus namun dia berhasil melepaskan diri dari jaring-jaring itu. Kini mereka melanjutkan kembali perjalanannya hingga mereka sampai pada tempat yang diceritakan oleh para lebah, mereka terkejut ketika sampai disana ternyata tempat itu melebihi apa yang mereka pikirkan tempat itu sangat dipenuhi bunga, dan tempat itu dipenuhi juga oleh para kumbang macan. Selama perjalanan mereka saling membantu dalam menghadapi rintangan hingga akhirnya mereka mampu mencapai tujuan dengan selamat. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon adalah bekerjasama dan saling bantu membantu akan membuat pekerjaan sulit menjadi lebih mudah.
KisahWeb - Sebuah karangan atau contoh cerita liburan dalam bahasa Lampung beserta artinya bisa mejadi bahan pelajaran bagi siswa-siswa yang memerlukan liburan adalah karangan fiksi dan non fiksi, tergantung dari penulisnya. Untuk yang kami buat ini adalah karangan fiksi. Menceritakan seorang anak yang sedang berlibur ke Pantai Sawmill Tanggamus kisah diceritakan keadaan pantai yang penuh sampah dan tidak terkelola. Keadaan ini pun membuat mereka tidak nyaman dan berujung pada renungan diri, sebab sampah di pantai adalah sampah yang mereka buang sembarangan ke adalah cerita tentang liburan berbahasa LampungSumber foto Dunia Indra Liburan yeyuh Liburan SampahLiburan sappai, tano nyak khik keluaghga haga lapah mit pantai sumil. Pantai si paling khedik jak lambanku, jadi sikam ngemilih mit tiba, kini aku dan keluarga hendak pergi ke Pantai Sawmill. Pantai yang paling dekat dengan rumahku, jadi kami memilih ngusung iwa khik lamon kanikan tinggal dikanik, sekitar jam 2 debbi sikam berangkat. Lapahanan lumayan khedik ulih sikam beghangkat jak Pangkul membawa ikan dan banyak makanan siap santap, sekitar pukul 2 sore kami berangkat. Perjalanan cukup dekat karena kami berangkat dari Pangkul Tanggamus. 30 menit seghaduni togoklah sikam di pantai Sumil. Tekhnyata lumayan khamik, halok ulih tannno khani minggu. Jadi lamon si liburan ngenikmati menit kemudian sampailah kami di Pantai Sawmill. Ternyata cukup ramai, mungkin karena ini hari minggu. Jadi banyak yang berlibur dengan menikmati nukhunkon unyin tengusung, nyak mulai ngenyani pekhunan pakai ngemanggang iwa. Kakakku khik unikku ngecahkon iwa, sedongkon si bakhih mulai nyiapkon khang menurunkan semua perbekalan, aku mulai membuat perapian untuk membakar ikan. Kakaku dan bibiku membersihkan ikan, sedangkan yang lain mulai menata tempat bulung putti, sikam nyani khang mejong ngehadap pantai. Kenyin pas mengan kanah, sikam mingan ngenikmati kanikan khik pemandangan daun pisang, kami membuat tempat duduk dadakan menghadap pantai. Supaya pas makan nanti, kami bisa menikmati santapan dan pemandangan pun mesak, unyin dikakhikon di hadapan khang mejong sikam. Sikam mulai nganik palas ngeliak lawok si setemonni mawat pikha helau, ulih wakhna way lawokni pun matang, semua dijajakan di depan tempat duduk kami. Kami mulai menyantap sembari memandang lautan yang sebenarnya tidak begitu indah, sebab warna air lautnya cokelat."Wueeekkk" bunyi kakak si keliakni haga ngemutahkon kanikan. Seunyinni jadi tekanjat. Mawat benni nyak moneh gukhano, nyak ngumbau umbai ni yeyuh si busuk. geggoh bakkai."Wueekkkkkk" suara kakak yang terlihat ingin memuntahkan makanan. Seketika semua menjadi kaget. Tak lama aku pun begitu, aku mencium bau sampah yang menyengat. Seperti bangkai."Umbau api ajo" hani bak. "Injukni wat bakkai di hak dija jo, semulani umbauni busuk baccong" timbal emak."Bau apa ini" kata ayah. "Sepertinya ada bangkai disekitar sini, makanya baunya menyegat banget" jawab ngelajukon mengan kidang suasana kukhang musenang. Sekhaduni nyak khik kakak nyeppok jak ipa asal umbau busuk pun melanjutkan makan dengan suasana yang kurang menyenangkan. Setelahnya aku dan kakak pun mencari sumber bau menyegat itu. Sikam mawat ngehalu bakkai, kidang sikam ngehalu tuppukan yeyuh si kucakh khakhit. Yeyuh hino yakdo yeyuh jak lamban-lamban si kehanyut di usung halikhan way. Khik nyak yakin hino yeyuh-yeyuh jak pekon-pekon disekitar pantai, tekhmasuk moneh tidak menemukan bangkai, namun kami menemukan gunungan sampah yang berserakan. Sampah itu adalah sampah rumah tangga yang hanyut terbawa aliran sungai. Dan aku yakin bahwa itu sampah-sampah dari kampung-kampung disekitar pantai, termasuk juga Juga Hukum buang sampah di sungaiHinolah jadini ulih mawat ngedokni fasilitas khang ngehaccongkon yeyuh si layak, ditambah kesadakhan masyakhakat si khenoh. Hasilni pantai si khano helau bekhubah jadi pantai buyeyuh akibat dari tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak, ditambah kesadaran masyarakat yang rendah. Hasilnya pantai yang begitu cantik berubah menjadi pantai bersampah demikianlah cerpen atau cerita dalam bahasa Lampung beserta artinya. Semoga bisa menjadi referensi, semoga pula nilai dalam cerita ini dapat kita ambil pelajaran. Bahwa membuang sampah adalah hal buruk yang kemudian berdampak pada diri kita dimasa yang akan datang.
KisahWeb - Contoh kalimat bahasa Lampung beserta artinya bisa menjadi panduan untuk belajar berbasa Lampung. Dengan menghapal kata-kata atau kalimat keseharian yang sering diucapkan, anda bisa dengan cepat mempelajari bahasa umum, bahasa Lampung terbagi menjadi dua dialek yakni A Api dan O Nyow. Dialek api digunakan untuk masyarakat suku Lampung di Pesisir, sedangkan dialek O digunakan untuk masyarakat Lampung masih lestari hingga kini, di desa hinga kota masih banyak yang menggunakan bahasa Lampung. Bahkan di beberapa kesempatan, bahasa Lampung digunakan dalam acara resmi. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat bahasa Lampung yang diucapkan sehari-hari;Perkenalkan nama saya Indra, Siapa nama kamu ? Perkenalkon gelakh ku indra, sapa gelakh mu?Aku sangat cinta kepada provinsi Lampung Nyak demon baccong lawan provinsi LappungAku rindu kamu Nyak tikham nikuAku sayang kamu Nyak kahut nikuTerimakasih atas bantuannya Tekhimakasih atas tulungniApa kabarmu hari ini ? Api kabakhmu khani jo?Kamu lagi ngapain Niku api guaiKamu sudah makan belum Niku khadu mengan makungKamu lagi sama siapa Niku lagi lawan sapaKamu sudah punya pacar belum Niku khadu wat khasan makungKamu sudah menikah apa belum Niku khadu ngehajjong api makungAku ingin pergi ke pasar Nyak haga lapah mit pasakhAku sudah mengantuk Nyak khadu kedogokAku sudah makan Nyak khadu menganKemarin sepertinya aku melihat kamu Nambi injukni nyak ngeliak nikuBolehkan aku main kerumahmu Mingankan nyak midokh mit lambanmuAku mencintaimu Nyak demon nikuBolehkah aku berkenalan ke orang tuamu ? Mingan kodo nyak kenalan lawan ulun tuha mu?Aku lapar banget Nyak betoh baccongAku pergi ke sekolah Nyak lapah mit sekulaAku sedang kuliah Nyak lagi kuliahAku sedang belajar Nyak lagi belajakhApakah kamu sudah sholat ? Api ki niku khadu sembahyangApa makanan kesukaanmu ? Api kanik an kedemonanmuApa minuman favoritmu Api inuman kedemonanmuSiapa teman dekatmu ? Sapa ghik khedikmu?Belajarlah sungguh-sungguh supaya kamu jadi orang yang sukses Belajakhlah temon-temon kenyin niku jadi jamma si suksesJangan suka berbohong, nanti kamu tidak dipercaya lagi Dang demon bebuhung, kanah niku mawat di pekhcaya lagiAku suka makan ikan dan durian Nyak demon nganik iwa khik dekhuyanYuk nanti sore kita makan bareng Pah kanah debbi kham nganik bakhongAyahku seorang petani, tapi aku bangga dengan ayahku Bakku petani, kidang nyak bangga lawan bakkuCita-citaku ingin menjadi polisi, karena aku ingin menumpas kejahatan Kehagaku tekhok jadi polisi, ulih nyak haga ngenumpas kejahatanJangan lupa sarapan ya Dang lupa sarapan yuAku cuma sayang kamu kok Nyak ikah kahut nikuAku memiliki hobi memancing dan membaca buku Nyak ngedok hobi ngawil khik ngebaca bukuAku tidak bisa berenang, padahal rumahku dekat dengan laut Nyak mawat mingan langui, padalah lambanku khedik lawan lawokKalau hari minggu, aku suka jalan-jalan bersama ayah dan ibu Ki khani minggu, nyak demon midokh jama bak khik emakPercayalah padaku, aku ini tidak berbohong Pekhcaya lawan nyak, nyak jo mawat bebuhunganJanganlah kamu mencuri Dang niku malingAku hanyalah anak perantau, semoga nanti aku jadi pemuda yang sukses Nyak ikah sanak perantau, kekalau kanah nyak jadi mekhanai si suksesSobat, itulah kumpulan Contoh kalimat bahasa Lampung beserta artinya yang sering digunakan dalam kesharian. Semoga bisa menjadi referensi anda yang ingin belajar bahasa Lampung. Silahkan tanyakan kalimat yang ingin anda terjemahkan di kolom komentar ya.
Tabik puun... Sobat sekalian dimana saja berada, ketemu lagi kita dalam coretan-coretan tulisan kami. Kali ini kami akan membagikan kisah cerita yang sudah tidak asing lagi kehidupan Indonesia. Cerita ini berbentuk fabel yaitu sebuah cerita yang berisikan kehidupan hewan-hewan yang seolah dapat berbicara. Kisah yang akan dibagikan adalah kisah Gajah yang sombong yang sengaja kami gubah dalam bahasa Lampung dialek Talang Padang Tanggamus. Kalau dihitung-hitung, namanya baru belajar mungkin lebih banyak salahnya daripada benarnya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, khususnya pelajar yang akan memperdalam bahasa Lampung, Aamiin..KISAH LIMAN SAI PUNGAH Kisah Sapa hulun lampung sai mak pandai jama Liman? Iya, liman sai dilom bahasa indonesia-ni gajah jadi simbol provinsi Lampung. Alkisah di jaman tumbai dilom khimba, uwat binatang-binatang sai hukhik angkon budamai jejama. Kemuakhian sina khadu beni tekhjadi. Kidang ketenganan tiyan sina teganggu ulih khatongni liman di tengah khimba sina. “Minggekh-minggekh pai kuti kenyin, liman sakti haga teliyu”, cawa liman mekik-mekik sekhaya nyipakko binatang api gawoh sai tihalu didepanni. Mak jawoh anjak sina, uwat lelabi, kelicci, kecot, manuk, khik napuh sai lagi nganik jukuk. Tiyan kemena bela memalihan disipak moneh jama liman. “aduiiii.... binatang api sina wuiii??? Mati balak badanni! Masyaallah pungah nihan mak pandai supan santun”, cawa kecot jama napuh. Lelabi nimbal “sepandaiku iya liman, iya ampai khatong di khimba sinji”. “payu kejadian sinji kham tiaduko gawoh jama baginda khaja!” cawa manuk. Tiyan lapah jejama mit jenganni khaja. “wih lawi... wih ulih api badan kuti? Bahaban kodo? Api hal ni?”, cawa lemawung, baginda khaja binatang khimba. “dang beni ga cecok disan, geluk ubati pai badanmu dilom!” timbal lemawung. Mak beni sekhadu sihat badanni, napuh nyekhitako kejadian jama lemawong. Haga luwah mata lemawung nahan makhahni di hati sekhadu ngedengis cekhita sina. “api maksudni liman? Beno nyak tenggalan sai nungga’i iya!”, timbal lemawung geluk malih anjak istana mit di khimba. “Hati-hati baginda khaja!”, timbal kelicci. Kesaktian lumpatan baginda khaja lemawung sangun mak salah-salah. Dilom sekian detik, iya khadu dacok putungga jama liman di khimba. “Hai liman! Mati jahat lelakunmu sina mak pandai supan santun! Sebangikni gawoh niku ngesesanik behaban binatang sai bakhih, niku musti tanggung jawab!” cawa hatang baginda khaja jama liman. Mak tisangka, luwah timbalni liman sekhaya butulak pinggang suw nyemit, “Oi baginda khaja, api pai ukhusanmu sina? nyak bibas disungi sinji, apikah uwat sai salahni?” “tengis betik-betik liman! anjak lelakunmu sina khadu pak wakhgaku makheng mak beuyunan! Mestini ki niku haga netop pujajama dija, niku mesti ngejaga betikni laku khik tunduk jama atokhan sai uwat dija” cawa lemawung ngenasihati. “Niku mak usah palai-palai nawai nyak, bakas tuha! Ki niku sangun hibat, jemoh kutunggu di penggekh wai kham tentuko sapa sai paling kuasa jak kham khua ji!” cawa liman pungah. “nah payu ki sangun haga khena”, timbal lemawung agak makhah. Baginda khaja geluk-geluk mulang. Togok di istana, baginda khaja sina langsung ngumpulko saunyinni binatang guwai mufakat jejama. Lemawung mekhatiko usul-usalan sai tikeni jama wakhgani. “Pusikam dang maju ngelawan liman, sikindua gawoh sai nyemuka, sikindua dacok ngelawan liman”, usul khuyan jama khaja. “khepa da pekhwatin, sepakat kodo jama usul khuyan?” timbal khaja “yaa patut.....” timbal binatang seunyinni. Jemoh pagini, saunyinni binatang di khimba kuppul di tanoh lapang khedik wai. Tiyan haga nyaksiko khuyan ngelawan liman. “Oi liman, tantanganmu kupenuhi. Niku ganta hadapi pai khuyan sinji. Iya khadu siap jama niku. Ki niku menang niku dapok sehaga-haga dilom khimba sinji”, cawa lemawong. “Oi bakas tuha, apikah niku khabai jama nyak ji? Payu kidah ki niku sangun haga goh ji, nyak khadu siap jak jeno, hahaha....” timbal liman cecakak pungah. Kain suluh khadu tianggat jama lemawong, tanda tanding dimulai. Liman langsung gawoh ngeayunko cukutni, nyipakko khuyah sai lebih lunik jak liman. Khuyan khadu busiap mekakh-mekhakhko bulu ni. Petikani cukut liman ngekhedik badan khuyan, bulu sina bekhubah jadi tajom nyanik cukut liman katan. “Aduiiiiiiii... cukutku sakik luwah khah... aduuiiiii... ampunnnnnn... “, cawa liman tekosokh mit tanoh. “Khadu khuyan, nyak ngaku kalah... cabukko pai khuwi-khuwi jak cukutku ji” cawa liman nyedih jama khuyan. “Payu kidah liman, nyak lepasko niku kidang uwat sakhatni! Niku musti ngekhubah lelakunmu khik ngejaga supan santun dilom khimba ji!”, timbal khuyan. “Payu wih kulaksanako. Nyak kilu mahap jama kuti, pekhwatin saunyinni....” timbal liman kesakik’an. Lemawung ngeni mahap jama liman, ditutuk saunyinni binatang sai uwat di khimba sina. Ujungni, khimba sina jadi hukhik angkon bujejama luwot goh memula.
Teks dogeng rakyat merupakan tulisan yang berisi dongeng, yaitu cerita yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat tempo dulu zaman dahulu kala yang diperoleh dari masyarakat dan dinikmati oleh masyarakat pula. Pada mulanya dongeng rakyat berlangsung secara lisan karena kertas pada tempo dulu belum ada. Pada zaman tempo dulu menulis masih menggunakan batu tulis. Di zaman dulu dongeng diwariskan oleh kakek-kakek kepada cucu-cucunya. Ini salah satu bukti bahwa dongeng rakyat itu memang ada dan berlangsung secara turun-temurun. Ada yang bertanya kepada sang kakek, siapa pengarang dongeng itu, si kakek menjawab tidak tahu karena sebab memang penulis dongeng/cerita tempo dulu tidak diketahui anonim. LEMAONG JAMA KANCIL Di zaman tumbai, semakkung jelma ngehuni dunia hinji, kaban binatang dacok cawa, ghena munih lemaong jama kancil. Suatu ghani Lemaong tungga jama Kancil, Lemaong cawa “Hai…Cil, niku mak dacok lolos, busiap-siaplah niku…Nyak haga nganik niku !” Kancil nimbal, “Sangun hikam kak siap tuan Lemaong, sinalah sebabni hikam mak tuyun seghadu hikam ngaliyak tuan, kidang…kidang…”Lemaong nyela, Kidang api Cil?” Kancil cawa luwot “Gheji, puskam dacok nganik hikam, tuan Lemaong, kidang tulung pai sahabat puskam si ngidok di sumogh sina, di lom pelan! “Lemaong nimbal, “Hah, sahabatku? Sahabatku si ipa?” Kancil cawa luwot, “ya gegoh puskam tuan Lemaong payu tulungi ya, puskam nutuk hikam”, Kancil minjak jak mejongni langsung ngebekom pungu Lemaong, tiyan ghuwa lapah, kughuk pelan mit sumogh si dimaksud Kancil. Tigohlah tiyan ghuwa di sumogh sina, Kancil cawa “Cubo puskam liyak jak penggigh sumogh sina, puskam dacok ngeliyak sahabat puskam”. Ghupani Lemaong sina lakkung peghnah ngaliyak bayanganni tenggalan di wai sumogh si tenang, ya laju ngejulughko huluni di penggigh sumokh cawani “Iya Cil, di lom ni ngidok Lemaong gegoh nyak..kidang ulah api ya meneng gaoh?” Kancil nimbal, “Ya, kak lamon nginum wai, jadi meneng gaoh, ki puskam mak nulungi ya, kesiyan sahabat puskam sina mati !, geluk kidah ! tulung sahabat puskam sina!” Lemaong bingung, cawani “Ghepa caghani Cil, nyak nulungi ya?” Kancil nimbal “Payu..puskam kughuk sumogh sina!” mak mikegh tijang lagi Lemaong si kejam si ghisok nganik bangsa Kancil sina, “byur” kughuk sumugh haga nulung kancani, si ya pikegh ngidok di lom sumugh sina, tamatlah ghiwayatni..
Daftar Isi Kosakata Bahasa Lampung dan Artinya A B C D G H I J K L M N Contoh Kalimat Bahasa Lampung yang Menggunakan Dialek A dan Dialek O Contoh Kalimat Dialek A Contoh Kalimat Dialek O Contoh Kalimat Bahasa Lampung yang Digunakan Sehari-hari - Bahasa Lampung merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak dipakai oleh kalangan suku Lampung beserta rumpunnya di selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Bahasa Lampung termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia bahasa kepulauan selatan.Bahasa Lampung terdiri dari 2 jenis dialek, yaitu dialek A dan dialek Nyo. Lantas, seperti apa kosakata bahasa Lampung dan artinya? Berikut penjelasannya lengkap dengan contoh kalimat dialek A dan dialek ini 400 kosakata bahasa Lampung beserta artinya. AAbang panggilan untuk saudara laki-laki yang lebih tua dari kitaAbik kain panjangAcak mengapaAcung tendangAdoq julukan, aliasAgas nyamukAjang perlengkapan makanAjo iniAjoman pujaan, idamanAkuk ambilAkkuk-akkuk sejenis lebah/serangga rumahAkhi tiangAlam wawwah jagad rayaAlim orang baik, orang berilmuAmbin singkir, tersingkirAmbuk cabutAnak nakan/nakan keponakanAnak mattu/mattu menantuAnak mayaw jari manisAnom/manom/manam senjaApay/sulan tikarAppay baru, Appay sappay baru sampaiApi apaApung pelampung jaringApuy apiAppun ampunAsa memberi kepercayaanAsa-asa melakukan sesuatu di luar tujuan semulaAsah mengasahAsahan batu asahanAsing sembarangAsingasing sembaranganAsom buah, pohon asamAsuq sebutan untuk tempat yang susah dijangkauAtakh kawasanAtukh/atokh aturAtung kayu/bambu tempat meletakkan lantai bangunan panggungAttak antarAwang masa, zamanAwi/kawokh bambuAyuk kata sifat yang berarti kebiasaanAyun ayunanBBaban bawaanBabah bincang, obrolanBabang asuhBabbay perempuanBabitting ikat pinggangBabukha bumbu dapurBabuy babiBaccong/Nihan sangat, lebihBadan tubuhBadik senjata tajam dari jenis pisauBagokh mati rasaBagellog telanjangBaha sisir pisangBahikhang kumbang batang kelapaBajaw bajak lautBak ayahBakas priaBakkay jasadBakkang kosong melompongBakhak/Banjekh banjirBakhallay bangleBakhu waruBakhuga ayam hutanBalajakh belajarBalaq besarBalay lumbung padiBalekh aqil balighBalik terbalikBaliq kembaliBaling di balikBaluk/kiduk sembap mataBalun kain kafan orang matiBambang kata dasar dari kabur dibawa atau membawaBani beraniBangik senangBanjakh berdampingan/bersebelahanBasa tutur, bahasaBasuh cuci, membersihkan sesuatu dengan airBatang pokok/batang pohonBatang galah anak ke duaBatangakhi sungaiBattah perang mulutBattal bantalBatuy ratap, menangisi orang matiBayu basiBayuk bakul tempat nasiBawak kulitBawak kicak kulit ariBebbekh bibirBejji jengkelBekhkhak lebar, luasBekhkhay gerimisBelasa buah nangka, batang nangkaBekkas melesat anak panah/peluruBelanga panciBella habisBettik baik, bagusBettoh laparBettong kenyangBettus meletusBiduk cobek, tempat menggiling bumbu dapur/sambalBihom pipiBimbing mengenang orang yang jauhBinasa aniaya, mendapat celaka/kecelakaanBittokh betisBiyas berasBudak babuBudakh bangkaiBudik bohongBugaggan bergegasBuha buayaBuhingga bersiap-siapBuhung dusta, omong kosongBukkang kembung perutBukha ramuan, racikan peletBukhak jelek rupaBulakh rabunBulamban berumah tanggaBulup balutBulung daunButtak pendekBuwak kueBuwok rambutBuway garis keturunanBuya capekBuyung bayi laki-laki yang belum punya namaCCabi cabaiCaccah kera putih/simpaiCaccan/cating/pegung pegangCaccap cacahCacikhik jangkrikCadang rusakCakak naikCalaq gagah priaCalupaq dudukan lampu minyakCambay sirihCattik comoCawa bicaraCawa khuta bicara jorokCawa cutik komentar singkatCikak bacokCikan hampir, nyarisCikhik ceretCikhik galing masyarakat bawahCobol colokConggok angguk, menganggukCubik cangkirCukik usilCukud kakiCukud calung pergi bermainCukhaq sotong sejenis cumi-cumiCumik cumi-cumiCumbung mangkukCungak menengadah, melihat keatasCuping telingaDDabingi malamDacok/dapok bisaDahago hausDahsat seruDaip lemahDairah daerahDalih sambilDakhuyyan durianDalom pangkatDang janganDapek dapatDapukh/dapokh dapurDasei dasiDattar daftarDatuk panggilan kepada kakekDawah siangDawak bersihDemmon suka, menyukai, cintaDibbi soreDebeu debuDedak basahDengei dengarDerhako durhakaDigok geleng, menggelengDilan terasiDipa manaDisak desaDoh hilirDunio duniaDuo doaDuppit dompetDuppul dempulGGabuk lapukGabul sembaranganGabur rebutGabus seka/lapGadik adukGaduh ributGagelling pangkal pahaGalah leherGalang ganjalGaling keritingGalud berisikGambangkuatirGambekh gambirGanding genitGandit pinggangGando gandaGanung gunungGarap kerjakanGaruh kacauGassar tekanGatak beraniGattung gantungGayo kekuatanGaghak kepitingGebuk pukulGecceh ramaiGedui lambanGeddang pepayaGegai rapiGegem genggamGeges tandasGellakh namaGellekh/gekhil sisi, sampingGellok toplesGellong cacingGelluk segera, buruan, cepatGemmul beruangGigi gusiGiguk lutungGindang gendangGitoh getahGudu botolGundang ekorGuway berbuat, perbuatanHHaba luapan kekecewaan karena ditinggal pergiHaban penyakitHabangterbangHabar kabarHabbes tergesa-gesaHabu rehat, istirahatHabul samarHaccur hancurHaggep bentakHaccing pesingHaccukh/haccokh hancurHaguk arahHaiyek batukHaiyen heningHakkik lentikHalek serasiHanggas nafasHanneng pusingHappuh lelahHakal akal,nalar,kecerdasan,berpikir dewasaHakha buah, batang araHakham haramHakhuk yatimHakhus deras air, gelombangHaku kataku, maksudkuHalu temu, menemukanHalupan lipan, kelabangHamu katamu, maksudmuHambokh terbangHamblyang ikan senangiHanaw enauHandap/handop hangatHani tiyan kata merekaHanipi mimpiHanja gertakHanjak gembiraHantipa labi-labiHantimun timun suriHapa hampa, kosong tanpa isiHapus bambu apusHappokh sarapanHasok asapHasud fitnahHattak batas, perbatasanHattu hantuHattuk benturHaying gelisahHayu pagiHayum bayamHejjak hardikHellaw baik,bagusHenni pasirHihuk kabutHingokh gaduhHinjang sarungHinjik menjejak/menekan dengan kerasHippun berkumpul untuk membahas sesuatuHisok serap benda cairHisop hisapHiting peluh, keringatHolokh/hokhol ulatHotok otakHotong batu dudukan tiang rumahHukhang udangHulu kepalaHumbak ombakHuwi rotanIIcak-icak berpura-puraIccut pincang kakiIkat-ikat ikat kepala prialkokikat, Ngikok mengikatlkhung hidungImbun embunIna induk, ibuIndik ikan lele putihInduh entahIngok/ngingok ingatInggok/enggok jawaban ketika tidak mauIngu ingusInjing jinjitIpon gigiIpos kecoakIpus seka, menyekaIya diaIyoh urine/air kencingIyos segarIyu yaIwa ikanIwa lawok ikan lautIwakangkatJJahikjaheJajjakh jajar, berjajarJak/anjak dariJakakh jangkarJakhi jariJakhu orang yang mempelopori, memimpinJakhu jana biang kerokJalang liarJama dengan, bersamaJamma orangJambat jembatanJan tanggaJangguk jenggotKKaban kelompokKabilah rombonganKacak menangKaccing kancingKacip pisau penjepitKacir tinggalKaco kacaKacung bujang suruhanKadangkalo kadang-kadangKadar sekedarKekeu kerasKalai rantaiKalam kunyahKalang longgarKalat laukKalik kentalKaling kalengKaluk pincangKanen makananKebas hilang, terbang, habisKebus kipasLLabah borosLaban lawanLabes kencangLabei campurLaben GandaLalak pedasLalang perantaraLalas tidak tertibLelawah laba-labaLelek rendamLemeh lemahLemes lemasLemet rajinLilang lelangLulun turunLuppat terlambatMMaccung mancungMahandek demamMakenah mukenaMakkuk mangkukManem gelapManih anehMaso masa/waktuMato-mato mata-mataMattep mantapMayo semangatMayopado dunia mayaMaghing sakitMemugo semogaNNayah banyakNap sisikNegaro negaraNerako nerakaNgasei sombongNgerei ngeri, takutNihan sungguhNikeu kamuPaal tubuhPaccar pancarPaccut runcingPacek tancapPacul cangkulPadah akibatPadang lapanganContoh Kalimat Bahasa Lampung yang Menggunakan Dialek A dan Dialek ODilansir dari Kamus Lampung-Indonesia karya Junaiyah dkk., dialek A atau disebut juga dengan dialek Api terdiri atas dialek Pesisir, Pubian, Way Kanan, Sungkai, dan Komering. Sementara dialek O terdiri atas dialek Abung, Seputih, dan ini beberapa contoh kalimat bahasa Lampung yang menggunakan dialek A dan dialek Kalimat Dialek AApi kabar A apa kabar?Nyak cinta jama niku A aku cinta kamuNyak demon jama nikeu A aku suka kamuNyak haga mit sekulah A aku mau ke sekolahApi si dapok ku bantu/tulung? A apa yang bisa saya bantu?Sapa gelakhmu? A siapa namamu?Contoh Kalimat Dialek ONyow Kabar? O apa kabar?Nyak cinta jamo nikeu O aku cinta kamuNyak iling jami nikeu O aku suka kamuNikeu ghadeu mengan? O kamu sudah makan?Nyak/ikam ago pedem pay O saya mau tidur duluContoh Kalimat Bahasa Lampung yang Digunakan Sehari-hariNyak cinta nikeu/niku aku cinta sama kamuApi kabakh puakhi? apa kabar saudaraApi kabakh? apa kabar?Haga guk pa nikhu jemoh? mau kemana kamu besok?Ulah Api? ada apa?Niku api guai? kamu sedang apa?Dapok dacok kodo nyak ngulih-ulih? boleh saya bertanya?Api niku pandai cawa Lampung? apa kamu mengerti bahasa Lampung?Nyak lagi belajakh aku sedang belajarMingan kodo nyak kenalan lawan ulun tuha mu? bolehkah aku berkenalan ke orang tuamu?Niku khadu wat khasan makung? kamu sudah punya pacar belum?Dacok kodo nyak nulung niku? bolehkah saya menolongmu?Api inuman kedemonanmu? apa minuman favoritmu?Niku kelas pigha? kamu kelas berapa?Nikeu pedom jam pigha? kamu tidur jam berapa?Nah, itulah tadi 400 kosakata bahasa Lampung disertai arti dan contoh kalimatnya. Semoga informasi ini bermanfaat. Simak Video "Tepuk Tangan Gubernur Lampung saat Jokowi Akan Ambil Alih Perbaikan Jalan" [GambasVideo 20detik] inf/inf
cerita dalam bahasa lampung beserta artinya